Tuesday, December 7, 2010

renyai itu ...




Kala renyai turun
Kala sepi menemani hati
Kala malam hening
Kala diri dibalut dakapan sang angin yang bertiup dingin
Kala kegelapan tanpa sinar dan senyuman rembulan
Aku melihat titis titis air membasahi bumi
Menghilangkan garis-garis debu di jalanan
Menghidupkan malam dengan nyanyian deru air tanpa henti
Yang memainkan irama di malam hari menghilangkan rasa sunyi
Dan aku masih di sini
Duduk diam berseorangan
Hanya sekadar menyendiri membuka lembar-lembar lipatan
Yang penuh dengan catatan segala macam kejahilan
Penuh dengan kebodohan dan dosa silam
Meninggalkan hanya puing-puing iman yang kerapuhan
Menanti tanpa sabar sebuah kejatuhan



Aku mengumpul kekuatan hati
Yang masih tersisa dan tidak mati
Berdoa semoga aku terdiri daripada batu-batuan pinggiran  jalanan yang masih terpilih
Untuk memberikan seri dan menghiasi taman penuh nikmat yang Engkau janji
Aku meminta selaut simpati
mengharapkan bahagia akan menanti
Menadah tangan memohon keampunan
Meminta secebis kemaafan
Mengemis pada saki baki ketenangan
Mencantum cebisan pada titik -titik ketakwaan
Dan pada Tuhan aku berserah
Untuk mencoret warna-warna indah
Pada kanvas suci permulaan tahun baru hijrah
Dan pada Tuhan aku merayu
Pada bulan aku berbisik
Sampaikanlah pesanan ini
Ke langit malam yang tertinggi
Agar akan ku bisa terbang lagi
Bebas dari cengkaman dunia yang merajai dan merantai hati
Kerana ternyata, aku sudah tidak betah lagi di sini
Tenggelam dalam keseronokan duniawi tanpa henti, yang tiada bererti



Aku menjadi jemu dengan sogokan-sogokan murahan
Yang menjadikan aku semakin terpesona, bertambah sesat
Keseronokan tidak menambah damai, sekejap-sekejap menjemput sebelum berlalu pergi
Menyenangkan nafsu yang semakin sukar didekati
Semakin perit untuk dibimbingi dan semakin tenggelam dalam khayalan yang tak bertepi
Ingin ku lontarkan pandangan pada jalinan waktu yang mengalir
Menoleh ke belakang agar bisa ku hentikan peredaran zaman
Aku mahu hidup pada zaman-zaman waktu terdahulu
Ketika aku masih punya Muhammad sebagai imamku


 Allahumma Solli 'Ala Muhammad, wa'ala ali Muhammad 



salam maal hijrah 1432 Hijrah



p/s: ewah munah, kamu ni, orang buat menulis dia pun sama, orang berpuisi dia pun nak ikut, kan dah tak terupdate blog kamu yang entah hapa-hapa ni
*kepada mak teh nisa', im sorry mak cik, tak sempat den nak buat tag 


No comments: